Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk bumi di luar kendali. Klaim "di luar
kendali" sulit diukur, tapi mungkin itu bisa diartikan sebagai gagasan
bahwa penduduk dunia akan terus tumbuh pada tingkat yang sama, kira-kira tiga
kali lipat dalam 60 tahun ke depan. Jika hal ini terjadi, populasi penduduk dunia akan
mencapai hampir 40 miliar orang pada akhir abad ini.
Tahun 1987, penduduk dunia mendekati angka lima miliar orang. Sebelum
populasi dunia mendekati angka ini, para pengamat dan ilmuwan memperingatkan
dampak dari bertambahnya populasi dunia. Analisa mereka didasarkan pada laju
cepat pertumbuhan jumlah penduduk dunia dan prediksi pakar demografi serta
perbandingan antara data statistik dan keterbatasan sumber daya alam. Para
pakar ini menyimpulkan bahwa laju pertumbuhan cepat penduduk dunia akan
berujung pada ledakan besar yang bukan saja menurunkan tingkah kehidupan
manusia, namun juga mengancam lingkungan hidup dan kehidupan sehat.
Bisa kita lihat rata –
rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu
perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya.
Secara
umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di
antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan
jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah
hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang
spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah
satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas
sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari
sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin
terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
Dalam
kependudukan untuk mencari nilai dari data kematian terdapat rumus-rumus yang
didapat mengetahui suatu nilai dari kematian yaitu :
Angka kematian kasar
(crude death rate)
dimana
CDR = Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D =
Jumlah kematian (death)
pada tahun tertentu
P
= Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K =
Bilangan konstan 1000
Catatan: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan
tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk
pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau
ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua
data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
Angka kematian khusus (Age spesific death rate)
Adalah
banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pada usia tertentu pertahun
cara untuk menghitung angka kematian khusus adalah:
ASDR =
Dx/Px/1000
ASDR =
Age spesific death rate
(D):
(Death) = Jumlah kematian
(P):
(Population) = Jumlah penduduk
Angka kelahiran
Angka kelahiran merupakan suatu faktor yang menyebabkan terjadinya
kenaikan kependudukan di suatu Negara ditambah dengan tekhnologi yang semakin
canggih sehingga kelhiran seorang anak bisa dipercepat apa bila semua Ini
terjadi terus menerus maka tidak akan mungkin bila kepadatan penduduk akan
terjadi di seluruh di dunia.
Pengertian Migrasi Dan Akibat
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat/wilayah ketempat lain dengan berbagai alasan tertentu mereka berimigrasi
demi berkelangsungan hidupnya adapun faktor-faktor manusia itu melakukan
imigrasi faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, bencana alam, dan keamanan.
Berdasarkan suatu letak dan juga keamanan
individual imigrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Migrasi internasional adalah suatu perpindahan
penduduk dari satu Negara ke Negara lain
• Migrasi nasional
Migrasi
nasional atau internal adalah perpindahan penduduk didalam satu Negara,
Tiga jenis
struktur penduduk
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau
wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
Bentuk Piramida
Penduduk,Stasioner Muda dan Tua
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur
15 – 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang.merupakan salah satu indikator demografi yang
penting. Semakin tingginya persentase menunjukkan semakin tingginya beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.
Kebudayaan Dan
Kepribadian
1. Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
a.) Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan
masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari
wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam
semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
b.) Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke
Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi
dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu
yang terbuat dari bahan perunggu.
2. Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
a.) Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
b.) Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
3. Kebudayaan
Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya
budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah
masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang
kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah:
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah
mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat
mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia
Sumber :
Harwantiyoko, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Penerbit Gunadarma, Jakarta 1996
datastatistik-indonesia.com
adeadangsuryana.wordpress.com
pekalongankab.go.id
Sekian dan Terimakasih mohon maaf jika ada kesalahan