Pages

Jumat, 03 Oktober 2014

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Pertumbuhan Penduduk

   Pertumbuhan penduduk bumi di luar kendali. Klaim "di luar kendali" sulit diukur, tapi mungkin itu bisa diartikan sebagai gagasan bahwa penduduk dunia akan terus tumbuh pada tingkat yang sama, kira-kira tiga kali lipat dalam 60 tahun ke depan. Jika hal ini terjadi, populasi penduduk dunia akan mencapai hampir 40 miliar orang pada akhir abad ini.

   Tahun 1987, penduduk dunia mendekati angka lima miliar orang. Sebelum populasi dunia mendekati angka ini, para pengamat dan ilmuwan memperingatkan dampak dari bertambahnya populasi dunia. Analisa mereka didasarkan pada laju cepat pertumbuhan jumlah penduduk dunia dan prediksi pakar demografi serta perbandingan antara data statistik dan keterbatasan sumber daya alam. Para pakar ini menyimpulkan bahwa laju pertumbuhan cepat penduduk dunia akan berujung pada ledakan besar yang bukan saja menurunkan tingkah kehidupan manusia, namun juga mengancam lingkungan hidup dan kehidupan sehat.


   Bisa kita lihat rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya.


   Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran (Fertilitas)
   Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita
2. Kematian (mortalitas)
   Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
   Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
   Dalam kependudukan untuk mencari nilai dari data kematian terdapat rumus-rumus yang didapat mengetahui suatu nilai dari kematian yaitu :

Angka kematian kasar (crude death rate)


dimana                                                   
CDR = Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P  = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu 
K = Bilangan konstan  1000

Catatan: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.  

   Angka kematian khusus (Age spesific death rate)

   Adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pada usia tertentu pertahun cara untuk menghitung angka kematian khusus adalah:


ASDR = Dx/Px/1000

ASDR = Age spesific death rate

(D): (Death) = Jumlah kematian
(P): (Population) = Jumlah penduduk


Angka kelahiran

   Angka kelahiran merupakan suatu faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan kependudukan di suatu Negara ditambah dengan tekhnologi yang semakin canggih sehingga kelhiran seorang anak bisa dipercepat apa bila semua Ini terjadi terus menerus maka tidak akan mungkin bila kepadatan penduduk akan terjadi di seluruh di dunia.



Pengertian Migrasi Dan Akibat Migrasi

   Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat/wilayah ketempat lain dengan berbagai alasan tertentu mereka berimigrasi demi berkelangsungan hidupnya adapun faktor-faktor manusia itu melakukan imigrasi faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, bencana alam, dan keamanan.

Berdasarkan suatu letak dan juga keamanan individual imigrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

• Migrasi Internasional

   Migrasi internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari satu Negara ke Negara lain

• Migrasi nasional
   Migrasi nasional atau internal adalah perpindahan penduduk didalam satu Negara,
Tiga jenis struktur penduduk
   Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:

• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun

• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun

• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
Bentuk  Piramida Penduduk,Stasioner Muda dan Tua


Rasio Ketergantungan
   Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
  • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
  • Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun. 
   Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Kebudayaan Dan Kepribadian
1.  Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
a.)   Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
   Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
   Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
b.)   Zaman Batu Muda (Neolithikum)
   Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1.  Mulai menetap dan membuat rumah
2.  Membentuk kelompok masyarakat desa
3.  Bertani
4.  Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
   Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
2.  Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
a.)   Kebudayaan Hindu, Budha
   Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b.) Kebudayaan Islam
   Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
   Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
3.  Kebudayaan Barat
   Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
   Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Sumber : 
Harwantiyoko, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Penerbit Gunadarma, Jakarta 1996
datastatistik-indonesia.com
adeadangsuryana.wordpress.com
pekalongankab.go.id
Sekian dan Terimakasih mohon maaf jika ada kesalahan

Rabu, 01 Oktober 2014

Ilmu Sosial Dasar


Ilmu Sosial Dasar Sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum


     1. Pengertian

   Mungkin diantara kalian ada yang bingung apa sih ilmu sosial dasar itu,nah pada kesempatan hari ini mimin akan sedikit menjelaskan tentang Ilmu Sosial Dasar. Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah (mempelajari) masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (berupa fakta,konsep,atau teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psykologi sosial.

   Nah Ilmu sosial dasar itu bukan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.

   Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan / pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi.

     2. Tujuan

   Ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
  1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
  2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mempelajarinya secara kritis-interdisipliner.
  4. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
     3. Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial

   Nah ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial mempunyai persamaan dan perbedaan. Adapun persamaannya adalah :
  1. Merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
  2. Bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
  3. Mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan dan masalah sosial.
   Adapun perbedaannya adalah :
  1. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
  2. Ilmu sosial dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
  3. Ilmu sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan sosial.
     4. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

   Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas 3 golongan, yaitu :
  1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat.
  2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
  3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam mayarakat.
Sumber : Harwantiyoko, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1996.

Sekian dan terimakasih, mimin mohon maaf jika ada kesalahan.